Sudah hampir setahun ini banyak hal yang telah saya lakukan untuk orang lain, terkadang istri saya komplain menanyakan kapan meluangkan waktu bersama-sama dengan mereka tanpa memikirkan kerjaan. Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk memikirkan diri sendiri dan mengambil sejenak “ME TIME“. Sepertinya saya butuh itu untuk melepas segala penat terlepas bahwa sepertinya saya musti mengeluarkan energi kembali untuk travelling lebih jauh dari yang sudah-sudah. Sebenarnya sudah pernah sih travelling jauh, namun berangkat bersama dengan keluarga (anak anak dan istri) sepertinya sangat jarang, mengingat yang terakhir berpergian jauh bersama mereka adalah 2 tahun yang lalu. Minggu lalu saya sudah merencanakan ingin Travelling ke BALI Pulau Dewata, dimana mungkin saya bisa bersenang-senang sejenak bersama dengan keluarga, Istri dan anak-anak saya pasti menyukainya 😀 .

Rencana Travelling ke Bali sudah saya buat 6 bulan yang lalu, dan uniknya 1 hari sebelum hari H, saya baru memberitahukan Istri saya kalau saya ingin mengajak berlibur ke Bali. Istri saya terkejut sekaligus senang sekali meski sedikit Skeptis, “lha nggak ada planning mau kemana aja kalau di Bali?” . Namun saya menenangkannya karena tiket sudah saya beli dan penginapan juga sudah saya Booking. Saya sudah membeli tiket ke Bali jauh-jauh hari sehingga mendapatkan harga yang lebih murah dengan Maskapai AirAsia untuk 4 orang (kedua anak saya kena charge 1/2 harga karena usianya diatas 2 tahun ). Oh iya saya tidak membeli tiket pulang karena saya menginginkan istri dan anak saya menikmati liburan yang menyenangkan tanpa mikir kapan pulang, pengennya sih pulang kalau sudah bosen disana 😀 .

Kami berangkat dari Bandara Adi Sumarmo Boyolali, kami memutuskan berangkat dari bandara ini karena dengan melewati Bandara ini harga tiket menjadi lebih murah dibandingkan keberangkatan dari Bandara Ahmad Yani Semarang, bagi saya tidak masalah menempuh 2 Jam perjalanan dari Semarang ke Boyolali daripada saya harus membayar harga tiket hampir 2x lipat dari harga keberangkatan dari Semarang. Kami tiba di Bandara Adi Sumarmo pukul 10.00 WIB, datang lebih awal untuk Check-In, menunggu sebentar dibandara sampai dengan waktu keberangkatan tiba.

 

Kami tiba dipulau dewata sekitar pukul 13.00 WIB , dan sempat lupa kalau ternyata di Pulau Dewata memakai waitu WITA (1 jam lebih cepat) , pantas saja dalam schedule penerbangannya kok lama amat (padahal tidak) 😀 . Sampai di Bandara Ngurah Rai, saya agak sedikit bingung karena belum tahu transportasi apa yang akan saya pakai untuk menuju penginapan?. Banyak Taxi yang menawarkan jasanya di pintu keluar, namun saya ingat perkataan temen saya bahwa Taxi bandara ini tarifnya mahal, sehingga dia merekomendasikan pakai GOJEK atau GRAB. Pilihan saya jatuh kepada GOJEK (saya sudah punya akunnya yang sudah di Top-Up) namun satu hal yang baru saya tahu bahwa Transportasi Online di Pulau Dewata kurang dapat diterima oleh Transportasi Lokal tak terkecuali di Arrival Bandara, sehingga sekilas kita akan  diajak main kucing-kucingan dan Transportasi Online hanya berani menjemput di bandara Parkiran E sehingga kami harus berjalan ke parkiran menuju GOJEK CAR yang kami pesan.

Jarak penginapan yang kami pesan sebenarnya tidak terlalu jauh dengan Bandara sebenarnya, hanya memakan waktu 30 menit, namun macetnya luar biasa, mengingat bahwa ada jalur di Bali yang akan dibuat Underpass jadi pengalihan transportasinya juga membikin tambah macet. Setibanya di Penginapan, kami tidak membuang waktu, anak saya sudah ngebet ingin ke pantai, dengan kembali memesan GoJek Car, kami menuju Pantai Kuta yang kebetulan tidak cukup jauh pula dengan penginapan meski perjalanan juga lama sekitar 30 menit karena terjebak macet 😀 .

Sesampainya disana anak-anak langsung berlarian ke pantai dan bermain pasir, sedangkan saya dan istri hanya duduk saja menikmati SunSet, sepertinya kami datang disaat yang tepat, dan kami baru mengetahui kalau pantai ini selalu ramai meski malam hari, banyak wisatawan Domestik dan juga Manca yang masih berjemur dan memakai Bikini 😀 . Anak-anak kami berlarian kesana kemari , saya membiarkan saja mereka membaur dengan anak-anak yang lain yang juga bermain dipantai tersebut, sesekali mereka menuju Ombak kecil dan berlarian membiarkan pakaian mereka basah penuh dengan pasir. Cukup lama saya menghabiskan waktu disana mungkin sekitar 3 Jam sampai dengan Magrib tiba. Sempat pula kami jalan-jalan sekitar Kuta yang dilanjutkan dengan kembali ke penginapan dan mencari makan malam.

Mencari makanan yang sesuai dengan selera ternyata susah susah gampang, saya sendiri sebenarnya makan apa aja oke, namun sayangnya tidak dengan anak-anak saya , yang kadang makannya milih-milih. Mereka tidak suka pedas , suka masakan yang agak manis dan nasi yang agak lembek. Untung saja istri saya cerdik membawa Rice Cooker kecil dan beras sendiri buat anak-anak, sehingga saya dan istri leluasa mencari makanan (tak terkecuali mencoba makanan bali 😀 ). Oh iya ketika merencanakan Travelling ke Bali dari awal memang saya mencari penginapan murah (karena sering banyak diluar jadi percuma jika mencari yang mahal toh hanya untuk istirahat dan tidur 😀 ), nyaman, ada showernya, ada dapurnya serta yang disekitarnya banyak warung berlokasi di Denpasar, banyak juga warung pinggir jalan yang enak seperti halnya di Jawa, harganya murah lagi 😛 .

 Lanjutan Travelling ke Bali >>